TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Rabu, 24 November 2010

Warga Keluhkan Tagihan Listrik

EMPATLAWANG - Kenaikan tagihan rekening listrik yang tidak sesuai dengan beban yang dipakai per bulan, membuat warga Kecamatan Tebingtinggi resah dan mengeluh. Diduga hal itu disebabkan pencatat meteran main tembak.

Beberapa warga yang ditemui Sripo, Senin (22/11) mengatakan, kenaikan biaya tagihan listrik dirasakan sejak tiga bulan terakhir. Kenaikan tagihan mencapai Rp 50 ribu. Oleh karena itu warga meminta pihak PLN meninjau ulang pemakaian beban mereka per bulan.

Mereka beralasan selama ini biayanya tidak mengalami kenaikan, sedangkan pemakaian listrik per bulannya tidak ada peningkatan.

“Kenaikan tagihan listrik untuk meteran 12 Ampere per bulan Rp 250 ribu lebih. Sebelumnya hanya Rp 150 ribu,” kata Edi, warga Jayaloka Kecamatan Tebingtinggi.

Mereka tidak mengetahui alasan kenaikan tersebut. Tidak sedikit warga yang mengalami nasib sama dengannya bertanya-tanya penyebab kenaikan.

“Pemakaian listrik barang elektronik itu-itu saja, tidak ada penambahan. Apa mungkin pencatatnya main tembak sehingga angka pemakaian yang di meteran tidak sesuai dengan yang dicatat,” ujarnya.

Kepala PLN Ranting Tebingtinggi, Poltak Simosir mengatakan, tidak ada ketetapan biaya pemakaian listrik, karena biaya yang dikeluarkan sesuai dengan beban yang dipakai. Apabila pemakaiannya meningkat maka biayanya bertambah besar.

“Mungkin saja warga menambah barang-barang elektronik yang dimiliki, sehingga penggunaan listrik ituk bertambah. Selain itu, bisa juga waktu pemakaian barang elektronik itu sendiri, misalnya penyalaan lampu atau televisi yang non stop,” jelasnya.

Namun mengenai adanya dugaan pencatatan yang dilakukan oleh petugas dengan cara main tembak, ia tidak bisa memastikan. Kenaikan angka pencatatan tentu saja berpengaruh pada biaya yang mesti warga keluarkan. (st2)

Sriwijaya Post - Senin, 22 November 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting